
Pelayanan gizi profesional di masyarakat terlah berlangsung sejak tahun 1967, sejak Indonesia masuk kemabli menjadi anggota PBB melalui program kerjasama RI dan UNICEF untuk upaya perbaikan gizi yang dikenal secara internasional, yaitu program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Hingga kini kegiatan UPGK masih dilakukan di Posyandu seperti pengukuran antropometri balita dan bumil, penyuluhan dan konseling gizi.
Peran lulusan pendidikan profesi dietisien yang berkaitan dengan masyarakat ialah menjadi Pengelola Program Gizi, menjadi Advokator dan Komunikator Program Gizi ke berbagai pemangku kepentingan, juga mampu melakukan komunikasi gizi dengan menggunakan berbagai media kepada konsumen, masyarakat dan dunia usaha.
Peran-peran dietisien di masyarakat tersebut disampaikan di kuliah tamu oleh ibu Dr. Sri Sudartini, MPS (@artinisoejono) selaku Ketua DPD PERSAGI Jawa Barat (@persagi.dpdjabar), yang telah malang melintang bekerja di bidang gizi dan kesehatan masyarakat.
@kemenkes_ri @p2ptmkemenkesri @poltekkesbandung @himagizibdg @dinkesjabar @ilunigizibandung @aipgi @aipvogi.official @dpppersagi @indonesia_sport_nutritionist_ @bkkbnofficial @pp.asdi.official @asdijabar @bkkbnjawabarat
Peran lulusan pendidikan profesi dietisien yang berkaitan dengan masyarakat ialah menjadi Pengelola Program Gizi, menjadi Advokator dan Komunikator Program Gizi ke berbagai pemangku kepentingan, juga mampu melakukan komunikasi gizi dengan menggunakan berbagai media kepada konsumen, masyarakat dan dunia usaha.
Peran-peran dietisien di masyarakat tersebut disampaikan di kuliah tamu oleh ibu Dr. Sri Sudartini, MPS (@artinisoejono) selaku Ketua DPD PERSAGI Jawa Barat (@persagi.dpdjabar), yang telah malang melintang bekerja di bidang gizi dan kesehatan masyarakat.
@kemenkes_ri @p2ptmkemenkesri @poltekkesbandung @himagizibdg @dinkesjabar @ilunigizibandung @aipgi @aipvogi.official @dpppersagi @indonesia_sport_nutritionist_ @bkkbnofficial @pp.asdi.official @asdijabar @bkkbnjawabarat